Minggu, 21 Juli 2013

siang, senin tanggal 22.

jadi istilah "balikan" itu bukan cuma buat yang pacaran aja, yang jomblo juga bisa. 
contoh; ketika lu jomblo sedang ada disebuah tongkrongan, kemudian lo pengen pulang, terus temen lu nanya "mau kemana lu bbro?", lo jawab "gw mau balik bro." dan temen lo pun nyeletuk "ah balikan lu bro". gitu aja sih, lucu ya syukur, enggak ya yaudah.

Selasa, 04 Desember 2012

Penggunaan DataBase Pada Suatu Perusahaan

Pengertian Data Base

 Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.

Konsep Dasar Data Base

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan database system.

Komponen-Komponen Data Base

A. DATA
B. HARDWARE
C. SOFTWARE
D. USER

Perangkat Membuat Data Base

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software(perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti Sistem Manajemen Basis Data.

Sedangkan untuk level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan kita untuk membuat sebuah database antara lain adalah High Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain seperti Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lain Btrieve dan Tsunami Record Manager.

Fungsi Data Base

1.Penyimpanan, pengambilan dan perubahan
2. Katalog yang dapat diakses pemakai
3.Mendukung Transaksi
4.Melayani kontrol concurrency
5.Melayani recovery
6.Melayani autorisasi
7. Mendukung komunikasi data
8. Melayani data independence

Manfaat Data Base
  1. Menghindari terjadinya inkonsistensi data
  2. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
  3. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
  4. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
  5. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.   
Manfaat Data Base dalam Bidang Bisnis
Pentingnya pemanfaatan Database bagi suatu organisasi baik skala besar maupun kecil. Saat ini tiap organisasi/perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun besar sudah menggunakan sistem informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan skala menengah dan besar, mereka biasanya sudah menggunakan aplikasi berbasis pada database sehingga mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan informasi yang dipunyai. Dengan dukungan dana dan divisi Teknologi Informasi yang ada, perusahaan tersebut tidak sulit dalam mengembangkan sistem informasi tersebut.
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database Operasional (Operational Database

Rabu, 18 April 2012

Menganalisa Sistem Keamanan Perbankan Di Indonesia


 SISTEM INFORMASI PELAPORAN BANK KEPADA BANK INDONESIA

:: Sistem Informasi Manajemen – Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)

SIMSPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas pengawasan, pemeriksaan dan pengaturan perbankan BI.

Tujuan dari penerapan SIM-SPBI adalah :

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;
Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan bank.
Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank dalam menganalisa kondisi bank sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;
Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;
Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi
SIM-SPBI terdiri dari 3 subsistem yakni :

Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS), merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas-tugas pengawasan, pemeriksaan dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS, pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk Tingkat Kesehatan Bank dan profil risiko) secara cepat. Modul-modul yang tersedia antara lain modul Data Pokok Bank dan modul Fit and Proper Test (FPT).
Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI), merupakan sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan kemudahan pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang perbankan. Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan investigasi atas dugaan tindak pidana yang diakukan oleh suatu bank sejak laporan penyimpangan diterima, jadwal investigasi, langkah-langkah yang telah dilakukan sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.
Data Mart Data Pokok Bank, yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan kelembagaan, kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan pembinaan bank.
:: Sistem Informasi Debitur (SID)

SID adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari Pelapor. SID dikembangkan dengan tujuan untuk membantu :

Bagi pemberi kredit, antara lain :
Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit
Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan konvensional.Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/pelengkap agunan.
Bagi penerima kredit, antara lain :
Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit
Nasabah baru,khususnya yang tergolong sebagai UMKM,a kan mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan.
:: Sistem Informasi Manajemn Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)

SIMWAS-BPR merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPR, mempercepat diperolehnya informasi kondisi keuangan BPR (termasuk Tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi perbankan. Modul-modul yang tersedia dalam aplikasi SIMWAS BPR antara lain modul perizinan pendirian BPR, data pokok BPR, Tingkat Kesehatan BPR, status BPR, cabut izin usaha dan likuidasi BPR.

Sabtu, 07 April 2012

Belajar Memahami Cinta


Oleh Indra, 07/09/2006

Tulisan ini sekedar teks yang bisa ditafsir oleh siapapun diantara teman-teman, silahkan jika ingin berbagi...

Dan pertanyaan-pertanyaan dalam hati yang kerdil itu selalu sama..."Mengapa tak juga Cinta itu dapat diraihnya?"  Barisan kata yang membendung rasa ingin tahu yang sangat dalam, yang terkadang sekaligus menutup pengalaman malu, kecewa dan kesedihannya,

Seolah-olah hanya dirinyalah manusia yang paling gagal dilahirkan oleh Bunda yang pernah mengajarkan cinta dan kesabaran di muka bumi,

Yang aku tahu, belum ada seorang pun yang bisa memberikan cinta sesempurna harapan dalam angan, seperti dalam film roman yang menggugah dan berakhir dengan sempurna; keduanya bersatu dalam pelukan dan senyuman,

Selama aku hidup belum pernah kutemukan pikiran dan hati yang dirundung cinta bersih dari dosa  dan kegagalan,

Dalam hati mereka yang kedua raganya telah bersatu, lantas mengapa selalu ada di dalamnya bayangan seseorang yang lain; entah yang disuka, disayang, dicinta atau bahkan dibenci?

Kulalui lembar-lembar kehidupan untuk mendapatkan cinta, tapi tak pernah kubaca apalagi kurasa tentang lembaran-lembaran keberhasilan dalam mencinta, tatkala akhir lembaran berupa kebuntuan, seolah-olah hati terus berharap akan ada lembaran-lembaran cinta yang  sesuai dengan harapan akan kesempurnaan... walau kata terakhir dalam kisah itu tercantum secara implisit kata "gagal"...

"Gagal, Salah, Bodoh, Gagal, Salah, Bodoh..."

Angan kesempurnaan hanya membawa derita lahir  dan batin, ia selalu mengukir luka dalam hati, tersayat membekas meranah duka, menggoreskan pedih yang tak terobati, dan terlalu sulit untuk dimaafkan....apalagi untuk dilupakan,

Erich Fromm menukilkan renungannya tentang kegagalan manusia modern dalam mendapatkan cinta, yaitu mereka terlalu banyak harapan, apakah itu kecantikan, kekayaan, standar fisik ideal atau kesempurnaan dalam kesaling-pengertian,

ya...manusia modern selalu dibuat gagal oleh harapan-harapan semu akan kesempurnaan dan  segala cita-cita akan kemenangan,

Aku bertanya, "Lantas apakah kegagalan kita untuk mendapatkan sang cinta itu bagaikan serangga-serangga di malam hari yang menabrakkan dirinya pada lampu-lampu hingga mati tapi ia tak pernah meraih sang cahaya yang diinginkannya?"

Dunia tak menjawab, seolah-olah aku hanya berkata dan berbicara untuk diri aku sendiri, mereka terdiam seolah malu dan takut untuk menjawab, atau mungkin...tidak tahu dengan apa yang kuucap...

Setiap diri dan kelompok manusia selalu memiliki penafsiran tunggal akan cinta; suci, harkat, derajat, wibawa dan kebahagiaan. Tapi para pengembara cinta sesunguhnya selalu memiliki dua penafsiran tentang cinta yang abadi; bahagia dan derita.

"Cinta tanpa derita bagaikan anggur tanpa cawan", seru Rumi dalam syairnya. Tak ada keindahan cinta tanpa adanya penderitaan. Cinta adalah irisan dari sedih dan senang, duka dan bahagia, walau terkadang harus dibanjiri dengan air mata dan kepedihan.

Tapi tak perlu khawatir bagi mereka penggali hikmah (bukan sinetron), selalu ada pelajaran dari setiap kepedihan, ambisi para pemuas nafsu selalu berakhir dengan penderitaan dan jalan buntu yang mapan, sebaliknya, para penuai hikmah selalu tersenyum menemukan jalan baru walau harus membawa kisah pedih dalam hidupnya...

Bagaikan bara api yang dibawa di tangannya, menyakiti dirinya...tapi mampu menerangi pengembara yang lain. Walau tangan terbakar kian terus melepuh, hati merasa senang mampu menjadi obor penerang kehidupan, penerang bagi kerabat, kawan maupun anak-anaknya,

Maka tak ada cinta yang bersih suci dari dosa dan kegagalan, yang ada hanya pembelajaran cinta untuk terus  dipahami dan dirasakan, hingga diri kita bagaikan serangga-serangga yang mati demi 'cahaya' harapan

"Mengenai Nafsu?"

Yang kutahu, tak pernah kutemui dalam perjalanan para kafilah kehidupan bahwa pemenuhan nafsu dapat menenangkan jiwa sepanjang kaki melangkahi luasnya padang kehidupan...

Pertanyaannya, apakah cinta dapat diraih dengan nafsu? Apakah jiwa ini akan tentram ketika nafsu sudah terlampiaskan? Walau hanya dengan memilikinya, apakah kemudian kepuasan hidup sudah tercapai? Meskipun dengan diberi pilihan yang mudah, apakah pertanyaan-pertanyaan akan akhir riwayat cinta kita sudah terjawabkan?

Ya, tapi sebenarnya ada "Cinta Nafsu"...dan ada juga "Nafsu Cinta", keduanya sangat berbeda. "Cinta Nafsu" berarti kita mengejar kepuasan-kepuasan semu yang terkadang mengatas namakan cinta. Sedangkan "Nafsu Cinta" berarti mengejar kepuasan-kepuasan dalam mencinta. Ada baik buruknya dari dua hal tersebut dimana terdapat juga dua sifat yang muncul dari keduanya, "sementara" dan "abadi". Terserah mau kejar yang mana...

"Orang yang baik itu sudah pasti cantik, tapi belum tentu yang cantik itu baik" kata Audrey Hepburn. Bukankah tidak sebaiknya kita berkata bahwa kekasih kita tidak cantik atau tidak seksi hanya karena ukuran yang kita pakai sama dengan kebanyakan orang-orang yang keranjingan iklan-iklan kecantikan di televisi?

Terkadang kita merasa iri melihat kawan kita memiliki pasangan yang 'ideal' (seperti di iklan TV dan kata kebanyakan orang). Tapi sepatutnya yang kita iri-i adalah mereka pasangan biasa yang selalu bersama, dalam susah dan duka, bisa saling menghibur ketika salah seorang dari dirinya sedang bersedih, tetap tertawa meskipun beberapa duka menusuk hidupnya...

seperti anak-anak jalanan yang bebas berlari dan tertawa, tidak peduli rambut mereka lusuh atau  baju mereka kotor dan bau, mereka tidak peduli walau adik perempuan dan ibu kandungnya menjadi bahan tertawaan orang-orang kaya bermobil mewah...mereka tetap senang dengan siapapun diri mereka hidup...

berbeda dengan kita yang tidak pernah merasa senang dan puas dengan orang yang selama ini sudah menemani bersama, baik dalam duka atau bahagia...

"Bagaimana dengan Kepercayaan?"

Cinta yang sempurna ialah memberi kepercayaan sepenuhnya kepada mereka yang dicintai, tanpa ada ada rasa ragu apalagi curiga, tampak tak ada gunanya jika kita berkata bahwa kita mencintai dia tapi kita selalu meragukan dirinya, apalagi cemburu buta...memang cemburu adalah indikasi cinta, tapi bukan satu-satunya jalan menuju cinta...

Patut dipertanyakan kecintaan seseorang  yang di dalam hantinya terdapat kecurigaan, sebaliknya patut dipertanyakan juga kecintaan seorang yang didalamnya ada benih pengkhianatan...

Yang aku yakin pasti bahwa jalan hidup ini akan berakhir menuju kepada Sang Cinta Yang Sempurna, yang tidak ada seorang makhlukpun mampu memiliki kesempurnaan yang dimiliki-Nya, yang tak bisa dibayangkan atau dirasakan dalam hidup seperti sekarang ini...

Melihat Cinta di sana bagaikan melihat warna-warna indah indah yang belum pernah dilihat di dunia ini, bagaikan mencium yang belum pernah ada wewangian terbaik yang pernah dimiliki oleh Bulgari, Boss, D'Issey atau minyak Kasturi; terlalu sayang untuk dinikmati lebih dahulu dalam hidup yang singkatini, biarkan nafsu cinta ini menuntun kita menuju jalan itu,

bukan surga atau neraka, tapi cinta... yang belum pernah ada

Ternyata Kehidupan Pengemis Tidak Sejelek yang Kita Pikirkan


Silahkan simak laporan wartawan dari detik.com ini ternyata pengemis di kampung halamanya bisa mendapathasil yang lumayan besar, bahkan sebagian ada yang menjadikan ini sebagai bisnis utama,

penghasilan mereka rata2 bisa di bilang lumayan 

“Seorang pengemis yang ngontrak di saya bilang, paling apes mereka dalam sehari dapatnya Rp 200 ribu per hari. Tapi umumnya mereka dapat uang sekitar 500 ribu-Rp 600 ribu per hari,” ujar Hanson.

Omongan Hanson bukan isapan jempol belaka. Sebab beberapa waktu lalu seorang nenek-nenek buta yang menghuni kontrakan miliknya mengaku kehilangan celengan. Nenek itu bilang uang yang ada di dalam celengan jumlahnya Rp 900 ribu hasil mengemis selama 4 hari sebelumnya.

“Bayangin aja dalam 4 hari saja nenek itu bisa menabung Rp 900 ribu. Kalau sebulan bisa dapat berapa duit itu nenek,” kata pria asal Medan itu.

bisa dianggab mereka termasuk orang yang “mampu ” berarti perlu di revisi lagi tentang kriteria orang miskin itu… hehehehehheeh silahkan disimak beritanya 

Jakarta – Gang-gang sempit dengan rumah yang saling berhimpitan menjadi pandangan khas di Kebon Singkong, Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Inilah kampung pengemis.

Ada sekitar 3 RW di kawasan ini. Warga yang tinggal di Kebon Singkong kebanyakan pendatang. Mayoritas mereka berasal dari Indramayu, Jawan Barat.

Dulunya kawasan padat penduduk ini hanyalah hamparan kebun singkong. Namun sejak tahun 1980-an perlahan-lahan rumah semi permanen dibangun menggantikan tanaman singkong. “Sampai sekarang meski perkebunan singkong sudah tidak ada, kampung ini tetap disebut Kebon Singkong,” kata Yayan, tokoh pemuda di Jakarta Timur.

Seiring perkembangan, daerah Kebon Singkong menjadi kawasan padat dan ramai. Bahkan kawasan ini belakangan dilabeli “danger” sebab banyak residivis yang bersembunyi dan tinggal di kawasan ini.

Selain dikenal sebagai daerah yang rawan kriminalitas, daerah ini juga disebut-sebut sebagai kampung jablay. Dulu banyak perempuan penghibur yang sering mangkal di lokalisasi Prumpung, Jatinegara, mengontrak di daerah ini. Namun seiring meredupnya lokalisasi Prumpung, para pekerja seks komersial (PSK) yang tinggal di daerah tersebut perlahan berkurang. Sekarang di Kebon Singkong banyak dihuni para pengemis. Mereka adalah warga Indramayu.

“Setiap bulan puasa ratusan orang dengan menumpang truk datang ke sini mengontrak rumah,” ujar Berra Hanson, warga Kebon Singkong, kepada detik+. Hanson yang memiliki 20 petak kontrakan mengaku kecipratan untung setiap bulan puasa. Sebab seluruh kontrakannya penuh terisi. Padahal bulan biasa paling hanya terisi separuhnya. Para pengontrak itu adalah pengemis yang rutin beroperasi di wilayah Menteng dan Jatinegara.

Tarif kontrakan milik Hanson bervariasi. Untuk petakan yang ada di bawah yang ukurannya 3×6 meter dipatok Rp 350 ribu-Rp 500 ribu per bulan. Untuk petakan yang di atas yang ukuranya lebih kecil harga sewa yang dikenakan Rp 150 ribu- Rp 250 ribu. Harga-harga itu sudah termasuk biaya listrik.

“Biar pengemis mereka bayar kontrakan selalu tepat waktu. Dan mereka membayar dengan uang pecahan seribuan hasil mengemis. Sudah diiketin duitnya sama mereka,” celetuk Hanson sambil tersenyum.

Di Kebon Singkong, terdapat ratusan kontrakan yang dihuni para pengemis. Kalau bulan puasa tiba, jumlahnya makin banyak lagi. Sekitar 200-300 orang menyusul datang.

Para pengontrak tinggal dengan peralatan seadanya. Paling hanya tikar dan kasur lipat. Tidak ada perabot-perabot yang mewah. Padahal pendapatan mereka rata-rata per hari bisa dibilang lumayan. Mereka bisa mendapatkan uang paling kecil Rp 200 ribu per hari.

“Seorang pengemis yang ngontrak di saya bilang, paling apes mereka dalam sehari dapatnya Rp 200 ribu per hari. Tapi umumnya mereka dapat uang sekitar 500 ribu-Rp 600 ribu per hari,” ujar Hanson.

Omongan Hanson bukan isapan jempol belaka. Sebab beberapa waktu lalu seorang nenek-nenek buta yang menghuni kontrakan miliknya mengaku kehilangan celengan. Nenek itu bilang uang yang ada di dalam celengan jumlahnya Rp 900 ribu hasil mengemis selama 4 hari sebelumnya.

“Bayangin aja dalam 4 hari saja nenek itu bisa menabung Rp 900 ribu. Kalau sebulan bisa dapat berapa duit itu nenek,” kata pria asal Medan itu.

Sekalipun dapat duit banyak dari mengemis, namun kehidupan mereka di kontrakan seperti orang tidak punya. Sebab uang hasil mengemis biasanya secara rutin dikirim ke kampung untuk beli sawah dan membangun rumah.

Hanson mengaku pernah melihat rumah-rumah mereka saat menghadiri kondangan warga setempat yang menggelar acara khitanan anaknya di daerah Haur Geulis, Indramayu. Saat datang ikut hajatan di sana ia ditunjuki rumah para pengemis yang ngontrak di Kebon Singkong.

Alangkah terkejutnya Hanson karena ternyata rumah mereka di kampung besar dan rapi. Bahkan saat dia bertamu melihat perabotannya sangat wah. “Kamar mandi saja ada bathtubnya. Malah ada yang punya kolam renang segala,” kata Hanson takjub.

Dari situlah Hanson dan sejumlah warga di Kebon Singkong maklum mengapa dari waktu ke waktu, warga dari Indramayu banyak berdatangan. Mereka ingin mengikuti jejak saudara atau tetangganya yang bisa hidup wah di kampung hanya dengan mengemis.

Nuki Senan, juga warga setempat, menjelaskan para pengemis yang tinggal di Kebon Singkong kebanyakan orang-orang tua, cacat dan anak-anak. Sementara bapak-bapak atau ibu-ibunya bertugas mengawasi dan mengantar jemput para pengemis. Mengapa demikian? Sebab bila yang mengemis adalah orang buta atau anak-anak biasanya mendapat uang banyak. Kalau orang dewasa apalagi dalam kondisi normal dapatnya sedikit. “Dapat Rp 30 ribu per hari saja sudah syukur,” ujar Nuki.

Jangan heran jika orang-orang dewasa berasal dari desa tempat tinggal pengemis lebih menggantungkan ekonomi kepada anak-anaknya. Mereka disuruh mengemis. Hanya orang dewasa yang cacat yang justru mencari uang sendiri karena kondisi itu akan menerbitkan empati.

Demi mendapat empati, maka banyak orang buta di Kebon Singkong tidak mau diobati. Mobil-mobil pelayanan penyakit katarak yang sempat datang ke daerah itu selalu sepi peminat. “Mereka (orang buta) tidak mau diobati. Sebab kebutaan mereka anggap sebagai aset untuk mengemis. Begitu juga yang cacat,” ujar Nuki.

Begitu berharganya orang buta di kalangan pengemis sampai-sampai antar sesama pengemis sering berselisih. Mereka berupaya mendapatkan mobil, ini merupakan istilah untuk orang buta yang mengemis. Terkadang terjadi persaingan harga sewa bagi pengemis buta ini.

“Di sini pengemis buta banyak yang beristri lebih dari satu orang. Mereka (orang buta) jadi rebutan karena dianggap sebagai aset untuk dapat uang,” terangnya. Sekalipun wilayahnya banyak dihuni para pengemis, namun warga setempat yang bukan pengemis tidak merasa terganggu bila dicap sebagai kampung pengemis. Pasalnya, warga bisa ikut meraup berkah dari para pengemis itu. Paling tidak, kata Nuki, warung atau rumah petakan jadi laku.

Hubungan simbiosis mutualisme antara pengemis dan warga membuat hubungan bertetangga di Kebon Singkong berjalan harmonis. “Mereka tidak banyak berulah karena mereka kebanyakan menghabiskan waktunya di luar. Datang ke kontrakan hanya untuk istirahat saja,” pungkasnya. 


sumber